Selasa, 27 Mei 2008

kebaya








Metamorfosis Kebaya Tradisional



Apa yang terbayang dalam pikiran Anda ketika mendengar kata kebaya? Pakaian jadoel kegemaran eyang-eyang yang sudah ketinggalan jaman? Di tangan dua perancang kebaya ternama Indonesia, raden Sirait dan Ferry Sunarto, kesan kuno itu bagaikan sirna. Sebagai gantinya, tercipta rancangan yang modern, chic, trendy dan gaya!

Kilas Kebaya
Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan wanita Indonesia dan Malaysia, juga Singapura dan Brunei. Biasanya kebaya yang terbuat dari bahan tipis bersulam atau kain brokat, dikenakan dengan sarung, batik atau kain tenunan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.

Kebaya, diyakini berasal dari adaptasi pakaian Tiongkok, yang menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Kebaya akhirnya dapat diterima oleh budaya dan norma setempat setelah melewati proses akulturasi yang berlangsung ratusan tahun.

Sebelum tahun 1600, di Pulau Jawa, kebaya hanya dikenakan wanita dari kalangan bangsawan. Selama masa penjajahan Belanda, kebaya mulai juga dikenakan oleh wanita-wanita Eropa. Pada masa ini pulalah, mulai dibuat kebaya dengan bahan yang lebih bervariasi misalnya sutera dengan sulaman warna-warni.

Jenis kebaya yang kini lebih dikenal dengan sebutan Kebaya Encim, sebenarnya berasal dari jenis Kebaya Nyonya yang diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan dari Malaka. Kebaya yang terkadang juga disebut dengan nama Kebaya Nonya ini biasanya dikenakan dengan sarung dan selop cantik bermanik-manik yang disebut "kasut manek".

Variasi Kebaya
Layaknya jenis fesyen lain yang selalu mengalami perubahan dan perkembangan, kebaya juga terus mendapatkan modifikasi dari para perancang kebaya di tanah air. Kebaya yang biasanya dikenakan dengan kain panjang atau sarung, kini malah dipadu padankan dengan busana dari Barat, seperti jins atau rok. Lebih lengkapnya baca di sini.

Modifikasi juga dilakukan oleh dua perancang kebaya terkemuka, raden Sirait dan Ferry Sunarto. raden Sirait, misalnya, suka menggunakan bahan taffeta dutchess, schiffontaffeta silk, yang dipadukan dengan batik. Kebaya pengantin rancangannya pun dipadukan dengan batik. “Sebaiknya memang dikenakan dengan batik tulis, karena akan terlihat lebih hidup walaupun harganya lebih mahal,” jelas Monica Lumbansiantar, General Manager raden Sirait. “raden Sirait sendiri biasanya menggunakan batik dari Solo, Jogya atau Cirebon. Selain itu tergantung dari request klien (calon pengantin),” tambahnya lagi.

Lain lagi dengan Ferry Sunarto, perancang muda satu ini lebih suka menggunakan bahan france lace, yang dijahit dengan build-in bustier (lining lapisan setelah brokat) sehingga motifnya lebih menonjol. Selain itu Ferry juga suka memakai bahan italy tulle yang dikombinasikan dengan bahan schiffon silk.Sin Jang atau batik tulis / ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dari Pekalongan.


Bermain Motif dan Gaya
Keunikkan kebaya rancangan raden Sirait terletak pada metode pembuatannya yaitu cut and place. Kain brokat yang akan digunakan dipotong-potong di bagian motif bunganya. Setelah itu, potongan motif bunga itu ditempel , dijahit, dan ditata ulang pada sehelai tullebeads. Intinya gaya yang menjadi cirinya adalah menyalahi pakem yang ada. Selain itu kelebihannya terletak pada permainan motif yang berbeda antara kiri dan kanan lengan (asimetri). Jadi, hampir dipastikan, tidak ada satu kebaya pun dengan desain yang sama. Wah.. bisa bermain-main gaya nih dengan kebaya raden Sirait…^^







Sedangkan ciri khas Ferry Sunarto terletak pada rancangannya yang berkarakter young and glam. Garis rancangan yang kontemporer dan modern diwujudkan dengan eksperimen desain dan bahan yang disesuaikan dengan jaman. Lewat garis rancangannya, Ferry ingin mengatakan kebaya bukan hanya bisa tampil tradisional namun bisa juga tampil secara modernavant garde. Kebaya pada dasarnya mempunyai berciri khas sama, yakni seksi dan eksotik. Desain kebaya pun bisa dipadukan dengan inspirasi budaya lain. Misalnya mengambil inspirasi dari cara berbusana abad 18 Eropa, seperti gaya berbusana zaman Edwardian, gaya yang terinspirasi dari jaman keemasan Napoleon Bonaparte-gaya empire look, yang lebih ringan dari zaman Victorian. dan Alasannya, karena kedua bahan in lembut dan mudah memadukan warna. Paduannya? Bisa dengan batik kosong. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan pemasangan detil untuk mempercantik, misalnya dengan payet dan dan





Ragam Kebaya


raden Sirait.

Perancang satu ini mengklasifikasi kebaya berdasarkan siluet. Lihat saja rancangannya untuk pagelaran Kebaya for the World (2006, Bali). Kebaya rancangannya memadukan siluet kebaya Indonesia dengan jenis busana berbagai Negara, mulai dari Asia (Jepang, China) bahkan sampai ke Eropa (Spanyol). Salah satu hasilnya adalah rancangan kebayanya berpotongan leher rendah dengan lengan super lebar ala kimono Jepang. Nuansa budaya Jepang makin dipertegas dengan obi dan aksesoris tusuk konde yang menyerupai bunga sakura. Unik, bukan?




Pada rancangan Kebaya for the Red Carpet, raden Sirait membuat garis potongan kebaya yang khusus dikenakan oleh para selebriti pada saat berjalan di karpet merah. Kebaya seri red carpet ini menggunakan permainan warna yang berani dan kontras di antaranya hijau, merah yang dipadu dengan gold taffeta dutchess, schiffon, dan taffeta silk .
terang. Ekor kebaya yang menjuntai indah ke belakang, memberikan keindahan lain yang unik. Untuk kebaya pengantin, raden Sirait menggunakan bahan seperti

Ferry Sunarto.
Seiring dengan perjalanan waktu, jenis-jenis kebaya pun berkembang dengan pesat. Dalam tulisannya yang berjudul The Sketch of Kebaya, Ferry Sunarto, mengungkapkan terdapat sejumlah jenis kebaya yang memiliki kekhasan tersendiri.

Kebaya Kartini adalah

‘warisan’ model kebaya yang dikenakan oleh perempuan ningrat semasa era R.A Kartini. Tak heran bila kebaya model ini disebut dengan istilah Kebaya Kartini. Potongannya mirip dengan Kebaya Encim, namun terdapat perbedaan, yakni lipatan pada bagian dada. Panjang kebaya juga menutup panggul. Ciri khas lainnya adalah lipatan kerah yang membentuk garis vertikal, sehingga membuat pemakainya terkesan lebih tinggi dan ramping. Kesan klasik- eksotis akan terasa lebih kuat, jika dikenakan dengan long torso atau korset terpisah. Kenakan dengan stolla dan Anda pun akan terlihat lebih chic dan dramatic.

Kebaya Kutubaru

Siluet Kebaya Kutubaru ini ditampilkan dalam bentuk gier (lapisan bagian tengah muka kebaya) dan sebagai pembatasnya menggunakan kutubaru (kaitan benang). Potongan kebaya seperti ini lebih berkesan standar dengan lengan agak pas. Biasanya busana Kebaya Kutubaru menggunakan tambahan korset atau long torso yang terpisah dari kebaya.

Kebaya Buka Depan

Siluet kebaya ini menggunakan potongan kerah yang umum dipakai. Yakni sedikit rendah dengan bukaan kancing sengkelit depan dan siluet kebaya yang melingkar ke belakang. Desain kebaya ini akan terkesan sedikit modern dengan menggunakan bahan tulle yang diaplikasi dengan french lace. Pada saat dikenakan biasanya menggunakan bustier atau korset yang terpisah.

Baju Kurung

Berawal dari busana tradisional khas Sumatera yang sangat kuat akan tradisi akar budaya Islami. Baju kurung dibuat tidak begitu pas di badan dan dengan bukaan belakang. Bermodel simple layaknya sebuah blus, baju kurung biasanyavooring sebagai lapisan agar tidak menerawang.

Kebaya Modifikasi

built in bustier. Bustier jenis ini dapat disesuaikan dengan anatomi tubuh pemakainya karena teknik pemasangan barline yang membentuk tubuh secara proporsional. Perpaduan kebaya dengan nuansa gaya busana bangsa lain, terlihat pada detil bagian depan yang berlipit dan bergaris empire line, serta lengan berbentuk lonceng. Modifikasi juga dilakukan pada bukaan rendah di bawah leher dan penggunaan tali temali sebagai ciri-ciri korset yang berkarakter kuat.

Khusus untuk kebaya pengantin, Ferry Sunarto memodifikasi dari gaya Edwardrian dengan mengambil dari beberapa bagian dari gaya ini, semisal bentuk bagian lengan yang puffy ataupun rok ball gown.

Padu Padan Cantik
Selain batik dan rok, kebaya, menurut Ferry Sunarto, bisa saja dipadu dengan celana palazzo untuk menghadiri pesta istimewa. Kebaya dengan lengan 3/4 atau kebaya yang panjang nya hanya setengah pergelangan paha bisa saja dipadu dengan celana capri (pola pas 3/4-capri pants). Untuk aksesoris, bisa dipermanis dengan pemakaian bros dan anting-anting. Agar tak terkesan ramai, Ferry Sunarto menyarankan memilih salah satu antara kalung, anting atau gelang.

Anda juga bisa tampil berbeda bila memadukan kebaya dengan pelengkap lain yang kontras, semisal ulos tarutung, seperti yang dianjurkan raden Sirait.
dijahit dengan menggunakan Disebut modifikasi karena terdapat permainan detil dari struktur kebaya itu sendiri. Dalam sketsa rancangan di bawah ini , Ferry Sunarto menciptakan rancangan teknik


1, 2, 3… Makin Gaya dengan Kebaya
1. Anda yang kepingin berkebaya, mesti punya rasa PD (percaya diri) yang tinggi. Pastikan Anda merasa nyaman menambilkan lekuk tubuh, karena kebaya yang umumnya berpotongan pas di badan. Dengan nyaman maka kebaya yang dikenakan akan terlihat bagus.

2. Tentukan desain sesuai kepribadian, bentuk tubuh, dan tema acara yang akan Anda hadiri.
3. Sebelum bertemu dengan desainer, pastikan Anda sudah punya gambaran rancangan kebaya yang ingin dibuat. (Ferry Sunarto).

4. Konsultasikan tema acara dengan desainer (raden Sirait).
5. Padu padankan kebaya dengan berbagai jenis celana, rok atau aksesoris yang ringan saat menghadiri acara-acara yang bersifat tak resmi (casual party), seperti pesta cocktail.